MAKALAH
E-LEARNING
OLEH :
MISRAWATI
1501401045
FAKULTAS PPKN
UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO
TAHUN 2016
KATA
PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat
Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan
makalah ini dengan sempurna. Shalawat serta salam tak lupa pula penulis
haturkan kepada junjungan alam Nabi Muhammad SAW yang telah membawa manusia
dari zaman kebodohan menuju zaman ilmu pengetahuan, sehingga penulis dapat
dengan lancarnya menulis makalah ini yang berjudul “E-LEARNING” ini.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis
menyadari pengetahuan dan pengalaman penulis masih sangat terbatas.Oleh karena
itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak guna
membangun dan melengkapi makalah ini agar makalah ini menjadi lebih baik dan
bermanfaat.
PAOLPO 03
JANUARI 2016,
PENULIS,
MISRAWATI
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................... 1
DAFTAR
ISI.............................................................................................................. 2
BAB
I PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG......................................................................................... 3
B. RUMUSAN
MASALAH.................................................................................. 3
C. MANFAAT........................................................................................................ 3
BAB
II PEMBAHASAN
1. PENGERTIAN...................................................................................................... 4
2. E-LEARNING
DAN METODOLOGI PEMBELAJARAN.............................. 5
3. LEARNING
MANAGEMENT SYSTEM.......................................................... 6
4. PLUS
MINUS E-LEARNING.............................................................................. 6
BAB
III PENUTUP
KESIMPULAN........................................................................................................... 8
SARAN........................................................................................................................ 8
DAFTAR
PUSTAKA................................................................................................. 9
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Seiring
dengan perkembangan Teknologi Informasi (TI) yang semakin pesat, kebutuhan akan
suatu konsep dan mekanisme belajar mengajar (pendidikan) berbasis TI menjadi
tidak terelakkan lagi. Konsep yang kemudian terkenal dengan sebutan e-Learning
ini membawa pengaruh terjadinya proses transformasi pendidikan konvensional ke
dalam bentuk digital, baik secara isi (contents) dan sistemnya. Saat ini konsep
e-Learning sudah banyak diterima oleh masyarakat dunia, terbukti dengan maraknya
implementasi e-Learning di lembaga-lembaga pendidikan (sekolah, training dan
universitas) maupun industri (Cisco System, IBM, HP, Oracle, dsb).
B.
RUMUSAN MASALAH
a. Pengertian
E-learning
b. E-Learning dan Metodologi Pembelajaran
c. Learning Management System
d. Plus Minus
E-Learning
C.
TUJUAN
a. Mengetahui
pengertian E-learning
b. Mengetahui
E-learning dan metodologi pembelajaranya
c. Mengetahui
learning pembelajaran system
d. Mengetahui
plus minus E-learning
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian
Sistem pembelajaran elektronik atau e-pembelajaran (Inggris: Electronic learning disingkat E-learning)
adalah cara baru dalam proses belajar mengajar. E-learning merupakan dasar dan konsekuensi logis dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Dengan e-learning, peserta ajar (learner atau
murid) tidak perlu duduk dengan manis di ruang kelas untuk
menyimak setiap ucapan dari seorang guru secara
langsung. E-learning juga dapat mempersingkat jadwal target waktu pembelajaran,
dan tentu saja menghemat biaya yang harus dikeluarkan oleh sebuah program studi atau
program pendidikan.
E-learning adalah pembelajaran jarak jauh (distance
learning) yang memanfaatkan teknologi komputer, jaringan komputer dan atau
internet. e-learning memungkinkan pembelajaran untuk belajar melalui komputer
di tempat mereka masing-masing tanpa harus secara fisik pergi mengikuti
pelajaran/perkuliahan di kelas. e-learning sering pula dipahami sebagai suatu
bentuk pembelajaran berbasis web yang bisa diakses dari intranet di jaringan lokal
atau internet. Sebenarnya materi e-learning tidak harus didistribusikan secara on-line
baik melalui jaringan lokal maupun internet, Distribusi secara off-line
menggunakan media CD/DVD pun termasuk pola e-learning. Dalam hal ini aplikasi
dan materi belajar dikembangkan sesuai kebutuhan dan didistribusikan melalui
media CD/DVD, selanjutnya pembelajar dapat memanfatkan CD/DVD tersebut dan
belajar di tempat di mana dia berada.
Ada beberapa pengertian berkaitan dengan e-learning
sebagai berikut :
a) Pembelajaran jarak
jauh.
E-Learning memungkinkan pembelajar untuk menimba ilmu
tanpa harus secara fisik menghadiri kelas. pembelajaran bisa berada di
Semarang, sementara “instruktur” dan pelajaran yang diikuti berada di tempat
lain, di kota lain bahkan di negara lain. Interaksi bisa dijalankan secara on-line
dan real-time ataupun secara off-line atau archieved. .
b) Pembelajaran dengan
perangkat komputer
E-Learning disampaikan dengan memanfaatkan perangkat
komputer. Pada umumnya perangkat dilengkapi perangkat multimedia, dengan CD
drive dan koneksi internet ataupun intranet lokal. Dengan memiliki komputer
yang terkoneksi dengan intranet ataupun internet, pembelajar dapat
berpartisipasi dalam e-learning. Jumlah pembelajaran yang bisa ikut
berpartisipasi tidak dibatasi dengan kapasitas kelas. Materi pelajaran dapat
diketengahkan dengan kualitas yang lebih standar dibandingkan kelas
konvensional yang tergantung pada kondisi dari pengajaran.
c) Pembelajaran formal
dan informal
E-Learning bisa mencakup pembelajaran secara formal
maupun informal. e-learning secara formal, misalnya adalah pembelajaran
dengan kurikulum, silabus, mata pelajaran dan tes yang telah diatur dan disusun
berdasarkan jadwal yang telah disepakati pihak-pihak terkait (pengelola
e-learning dan pembelajar sendiri). Pembelajaran seperti ini biasanya tingkat
interaksinya tinggi dan diwajibkan oleh perusahaan pada karyawannya, atau
pembelajaran jarak jauh yang dikelola oleh universitas dan
perusahaan-perusahaan (biasanya perusahan konsultan) yang memang bergerak di
bidang penyediaan jasa e-learning untuk umum. e-learning bisa
juga dilakukan secara informal dengan interaksi yang lebih sederhana, misalnya
melalui sarana mailing list, e-newsletter atau website pribadi,
organisasi dan perusahaan yang ingin mensosialisasikan jasa, program,
pengetahuan atau keterampilan tertentu pada masyarakat luas (biasanya tanpa
memungut biaya).
2. E-Learning
dan Metodologi Pembelajaran
Bagaimana e-learning diimplementasikan?, Melihat
kenyataan dilapangan, walaupun teknologi informasi telah maju dengan sangat
pesatnya, ternyata pendidikan yang mengimplementasikan IT-Based Education
secara murni masih sulit ditemukan, karena masih banyaka faktor kendala yang
lain, terutama dari sisi sumber daya manusia dan sarana atau infrastruktur
pendukung. Namun dalam perkembangannya masih dijumpai kendala dan hambatan
untuk mengaplikasikan sistem e-learning ini, antara lain (Soekartawi, 2003):
- Masih kurangnya kemampuan menggunakan Internet
sebagai sumber pembelajaran.
- Biaya yang diperlukan masih relatif mahal
- Belum memadainya perhatian dari berbagai pihak
terhadap pembelajaran melalui Internet dan
- Belum memadainya infrastruktur pendukung untuk
daerah-daerah tertentu.[4]
3.
Learning Management System
Dalam proses penyelenggaraan e-Learning, maka
dibutuhkan sebuah Learning Management System (LMS), yang berfungsi untuk
mengatur tata laksana penyelenggaraan pembelajaran di dalam model e-Learning.
Sering juga LMS dikenal sebagai CMS (Course Management System), umunya CMS
dibangun berbasi web, yang akan berjalan pada sebuah web server dan dapat
diakses oleh pesertanya melalui web browser (web client). Server biasanya
ditempatkan di universitas atau lembaga lainnya, yang dapat diakses darimanapun
oleh pesertanya, dengan memanfaatkan koneksi internet.
Pada umumnya, secara dasar CMS memberikan sebuah tool
bagi instruktur, educator atau pendidik untuk membuat website pendidikan dan
mengatur akses kontrol, sehingga hanya peserta yang terdaftar yang dapat
mengakses dan melihatnya. Selain menyediakan pengontrolan, CMS juga menyediakan
barbagai tools yang menjadikan pembelajaran lebih efektif dan efisien, seperti
menyediakan layanan untuk mempermudah upload dan share material pengajaran,
diskusi online, chatting, penyelenggaraan kuis, survey, laporan (report) dan
sebagainya.[5]
4.
Plus Minus E-Learning
Sebagaimana yang disebutkan di atas, e-learning telah
mempersingkat waktu pembelajaran dan membuat biaya studi lebih ekonomis.
E-learning mempermudah interaksi antara peserta didik dengan bahan/materi,
peserta didik dengan dosen/guru/instruktur maupun sesama peserta didik. Peserta
didik dapat saling berbagi informasi dan dapat mengakses bahan-bahan belajar
setiap saat dan berulang-ulang, dengan kondisi yang demikian itu peserta didik
dapat lebih memantapkan penguasaannya terhadap materi pembelajaran.
Dalam e-learning, faktor kehadiran guru atau pengajar
otomatis menjadi berkurang atau bahkan tidak ada. Hal ini disebabkan karena
yang mengambil peran guru adalah komputer dan panduan-panduan elektronik yang dirancang oleh “contents writer”, designer
e-learning dan pemrogram komputer.
Dengan adanya e-learning para guru/dosen/instruktur
akan lebih mudah :
- Melakukan pemutakhiran bahan-bahan belajar yang
menjadi tanggung jawabnya sesuai dengan tuntutan perkembangan keilmuan
yang mutakhir
- Mengembangkan diri atau melakukan penelitian guna
meningkatkan wawasannya
- Mengontrol kegiatan belajar peserta didik.
Kehadiran guru sebagai makhluk yang hidup yang dapat
berinteraksi secara langsung dengan para murid telah menghilang dari
ruang-ruang elektronik e-learning ini. Inilah yang menjadi ciri khas dari
kekurangan e-learning yang tidak bagus. Sebagaimana asal kata dari e-learning
yang terdiri dari e (elektronik) dan learning (belajar), maka sistem ini
mempunyai kelebihan dan kekurangan.
BAB III
PENUTUP
Ø
KESIMPULAN
E-Learning
adalah mutlak diperlukan untuk mengantisipasi perkembangan jaman dengan
dukungan Teknologi Informasi dimana semua menuju ke era digital, baik mekanisme
maupun konten. Pengembangan sistem e-Learning sistem harus didahului dengan
melakukan analisa terhadap kebutuhan dari pengguna (user needs). Sesuai
dengan paradigma rekayasa sistem dan perangkat lunak, kebutuhan dari pengguna
ini memiliki kedudukan tertinggi, dan merupakan dasar kreasi dan kerja
pengembangan pendidikan
Ø SARAN
Metode
pembelajaran E-learning sangatlah bagus sehingga diperlukan inovasi-inovasi
yang lebih kreatif untuk menunjang metode pembelajaran ini, diharapkan metode
ini semakin berkembang dan mencerdaskan anak-anak bangsa.
DAFTAR PUSTAKA
[3]http://blog.unila.ac.id/satriamadangkara/category/about